Jakarta — Politisi senior dan anggota Komisi XIII DPR RI, Almuzzammil Yusuf, baru-baru ini membagikan momen Pelantikan Pimpinan Komisi XIII DPR RI melalui akun media sosialnya. Dalam unggahan tersebut, Almuzzammil menyebut Komisi XIII sebagai komisi yang diisi oleh para senior dan “pendekar” , istilah yang ia gunakan untuk menggambarkan dedikasi dan keberanian anggota komisi dalam menjalankan tugas-tugas penting yang mereka emban.
Komisi XIII DPR RI memiliki peran strategis dalam bidang hukum, hak asasi manusia, dan keamanan. Tugasnya meliputi pengawasan, legislasi, dan anggaran yang berkaitan dengan lembaga-lembaga penegak hukum dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia.
Komisi ini bermitra dengan beberapa institusi penting, seperti Kementerian Hukum, Kementerian HAM, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Komnas HAM, LPSK, BNPT, BPIP, Sekretarian Jenderal DPD RI, Sekretariat Jenderal MPR RI, Kantor Staf Presiden.
Kerja sama dengan berbagai lembaga ini memastikan bahwa kebijakan hukum dan HAM di Indonesia berjalan sesuai dengan amanat konstitusi dan memperkuat upaya penegakan hukum serta perlindungan hak asasi manusia di tanah air.
Almuzzammil Yusuf dalam unggahannya tidak hanya memuji kolega-koleganya sebagai pendekar dalam arti keberanian dan keteguhan dalam menjalankan tugas negara, tetapi juga menekankan kekompakan dan kerjasama yang kuat di antara para anggota komisi.
Komisi XIII beranggotakan politisi senior dari berbagai partai. Di antaranya, Yasonna Laoly (PDIP), Dr. Ahmad Basarah (PDIP), Dr. Almuzzammil Yusuf (PKS), Muhammad Sohibul Iman (PKS), serta Agun Gunandjar (Golkar) yang sudah menjabat sebagai anggota DPR RI selama enam periode sejak 1997.
Dalam pelantikan, Willy Aditya (Nasdem) ditunjuk sebagai Ketua Komisi XIII, sementara posisi wakil ketua diisi oleh Andreas Hugo Pareira (PDIP), Sugiat Santoso (Gerindra), dan Rinto Subekti (Demokrat).