Tanggamus, [03/11/2024] — Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan sekaligus pemberdayaan ekonomi, Heni Susilo mengadakan pelatihan pengolahan sampah plastik bersama narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Tanggamus. Pelatihan ini diselenggarakan untuk ibu-ibu anggota komunitas senam minggu pagi, dengan tujuan mengubah sampah dan limbah plastik rumah tangga menjadi produk yang bernilai ekonomi.
Tanggamus dan Lampung menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan sampah plastik. Menurut data Dinas Lingkungan Hidup Lampung pada tahun 2022, Kabupaten Tanggamus menghasilkan sekitar 15.000 ton sampah plastik setiap tahun. Sebagian besar sampah ini berasal dari limbah rumah tangga dan kurang dikelola dengan baik, sehingga berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Dalam pelatihan yang berlangsung penuh semangat ini, para peserta diajarkan cara mengolah sampah plastik seperti botol, kantong, dan kemasan plastik menjadi produk kreatif seperti tas, dompet, tempat tisu, dan berbagai barang lainnya. Heni Susilo menjelaskan, proses kreatif ini hanya membutuhkan peralatan sederhana, yang memungkinkan ibu-ibu untuk mempraktekkan langsung di rumah masing-masing.
“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan mengurangi sampah plastik, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi ibu-ibu dengan keterampilan mengolah limbah rumah tangga menjadi produk bernilai jual,” ujar Heni Susilo.
Narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Tanggamus turut memberikan wawasan terkait pentingnya daur ulang dan teknik-teknik pengolahan sampah plastik yang ramah lingkungan. Mereka juga menyampaikan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam program pengelolaan sampah untuk mencapai target pengurangan sampah plastik nasional yang telah ditetapkan pemerintah.
Para peserta antusias mengikuti setiap sesi pelatihan dan berkomitmen untuk menerapkan keterampilan baru ini dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk mengurangi sampah plastik maupun untuk menciptakan produk yang bisa menambah penghasilan keluarga. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan ibu-ibu tidak hanya menjadi agen perubahan lingkungan tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya daur ulang dan mengubah sampah menjadi sumber daya yang bermanfaat, sekaligus meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui pengelolaan sampah yang kreatif dan berkelanjutan.