Lampung, 7 November 2024 — Memasuki musim penghujan yang ditandai dengan intensitas curah hujan tinggi dan angin kencang, sejumlah wilayah di Provinsi Lampung, terutama di Kabupaten Tanggamus, mengalami peningkatan risiko bencana alam seperti banjir dan angin puting beliung. Hal ini mendapat perhatian serius dari Heni Susilo, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, yang menghimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersiap siaga menghadapi potensi bencana alam yang kian meningkat.
Heni Susilo mengingatkan, intensitas hujan dan kondisi cuaca yang ekstrem di beberapa kecamatan di Tanggamus, seperti Semaka, Wonosobo, Kelumbayan, Limau dan Pulau Panggung, memerlukan langkah antisipatif agar dampak bencana dapat diminimalisir. “Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan banjir dan angin puting beliung, serta mematuhi arahan dari pemerintah setempat. Selain itu, kami juga meminta pemerintah daerah untuk siap siaga dan memperkuat upaya mitigasi bencana di titik-titik rawan,” ujar Heni.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung menunjukkan bahwa Tanggamus memiliki tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi, terutama di wilayah pesisir seperti Kecamatan Kota Agung dan Limau, yang kerap dilanda angin puting beliung saat perubahan musim. Banjir dan longsor juga sering terjadi di wilayah berbukit dan sekitar aliran sungai yang meluap saat hujan deras, mengancam permukiman warga dan infrastruktur publik.
Sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung, Heni Susilo juga menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan bencana. “Kami menghimbau masyarakat untuk bergotong royong membersihkan saluran air dan drainase di sekitar lingkungan mereka. Dengan memastikan saluran air bebas dari sampah dan sumbatan, kita dapat mengurangi risiko banjir yang sering terjadi saat hujan lebat,” tambahnya.
Heni juga mengajak pemerintah daerah untuk memastikan kesiapan sarana evakuasi dan bantuan darurat, serta mempercepat koordinasi dalam penanganan bencana. “Pemerintah perlu memperkuat upaya mitigasi, seperti pembersihan saluran air, sosialisasi kepada masyarakat, dan mempersiapkan logistik darurat agar dapat segera diterjunkan jika terjadi bencana,” tegasnya.