Bandar Lampung – Komisi empat DPRD Bandar Lampung meminta pemerintah kota (pemkot) mengganggarkan pembelian mobil pemadam kebakaran baru. Ini dikarenakan banyaknya keluhan masyarakat akan lambannya penanggulangan bencana akibat dari sumber daya manusia dan peralatan yang tidak memadai.
Ketua Komisi 4 DPRD Bandar Lampung Handrie Kurniawan, saat ditemui diruang kerjanya Selasa (30/8), mengatakan Bandar Lampung sebagai kota besar yang memiliki penduduk padat dan pusat keramaian, seharusnya didukung dengan sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Namun kondisi ini ternyata berbanding terbalik dengan kenyataan, mobil pemadam kebakaran yang dimiliki BPBD Bandar Lampung usianya sudah cukup tua dan memprihatinkan.
“ Senin (29/8) kemarin kami rapat dengan BPBD, dari rapat tersebut terungkap bahwa kota Bandar Lampung memiliki kendaraan pemadam kebakaran yang sudah usang, paling muda usia mobil buatan tahun 70an. Hanya ada satu kendaraan produksi tahun 2000, tapi itu juga bantuan pemerintah provinsi,” kata Handrie
Melihat kondisi ini, komisi 4 meminta pemkot melakukan penganggaran untuk bisa membeli mobil pemadam kebakaran baru. “ Kalau perlu setiap tahunnya disesuaikan dengan anggaran yang ada, agar persoalan kendaraan yang sudah tua, lebih banyak rusaknya, serta lamban bisa teratasi”, ujar Handrie
Selain itu, Komisi 4 juga melihat perlu ada peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia pada BPPD. Kebutuhan akan posko-posko penanggulan bencana disetiap kecamatan untuk memperpendek rentang kendali pengendalian bencana perlu segera di penuhi.
Komisi 4 juga berharap keterlibatan aktif para pengusaha dan perusahaan untuk dapat memberikan kontribusi melalui dana CSRnya untuk membantu pemerintah kota dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan perlengkapan yang tidak semua bisa terpenuhi dengan anggaran pemerintah.
Komisi 4 juga memberikan apresiasi kepada BPBD yang telah cukup baik berkomunikasi Dengan Badan penanggulangan bencana pusat u memberikan bantuan2 anggaran dan Peralatan kerja BPBD.
