ICW Sebut Sikap PKS Tolak Amandemen Selamatkan Demokrasi

0
1391
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Lola Ester dalam diskusi PKSMuda Talks di kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (29/11) (PKSFoto)
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Lola Ester dalam diskusi PKSMuda Talks di kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (29/11) (PKSFoto)

Jakarta (29/11) — Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Lola Ester menyebut PKS memiliki peran yang penting dalam menyelamatkan demokrasi Indonesia dari ancaman otoriterisme. Hal ini disampaikan oleh Lola pasca agenda PKS Muda Talks, Jum’at (29/11/2019) di Jakarta Selatan.

Wacana yang berkembang ditengah masyarakat terkait amandemen konstitusi ini erat kaitannya dengan adanya penambahan masa jabatan kepala negara. Menurut Lola, hal ini memiliki potensi lahirnya sikap otoriterisme pasca orde baru di tubuh demokrasi Indonesia.

“Amandemen konstitusi yang sekarang bisa memuluskan lahirnya negara yang otoriter pasca orde baru, dalam arti ketika kepala negara bisa diperpanjang lebih dari dua kali. Itu memastikan bahwa peluang otoriter akan terulang lagi, itulah kenapa jadi penting suara oposisi agar wacana ini tidak dilanjutkan,” tegas Lola.

Lola melanjutkan, wacana tersebut selain memacu lahirnya rezim otoriter juga sangat kontraproduktif dengan amanat demokrasi Indonesia, “Jelas ini sangat kontraprpduktif dengan agenda demokrasi yang selama ini sudah kita mulai dan dapat disalah gunakan,”.

Pernyataan Lola senada dengan sikap PKS yang disampaikan oleh Presiden PKS beberapa hari yang lalu.

“PKS berkomitmen untuk menjaga semangat reformasi dan demokrasi dengan membatasi kekuasaan bukan memperbesar kekuasaan agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan,” ujar Sohibul Iman, Selasa (26/11/2019) lalu.

LEAVE A REPLY